Sabtu, 02 Juli 2016

Nuhuta, Pulau Surga Penuh Misteri dan Pesona

Selepas menikmati makan sahur seperti biasa saya membuka HP, mengecek satu persatu obrolan di Whatsapp maupun BBM. Di salah satu group (PRAKARSA) tempat saya dan rekan lainnya pernah mengabdikan diri di pulau-pulau kecil, ada yang membagi info tentang Anugrah Pesona Indonesia (API) Sebuah penganugrahan bergengsi dari Kementrian Pariwisata bagi dunia pariwisata di Indonesia. tak disangka, Kepulauan Kei tempat dimana tahun lalu saya pernah singgah cukup lama dinobatkan sebagai nominasi “Surga Tersembunyi Terpopuler” bersanding dengan Pulau Maratua, Pulau Anambas, Pulau Berhala dan 6 pulau surga lainnya. Klik Selengkapnya

Kepulauan Kei terletak jauh di sebelah tenggara kepulauan Maluku memang belum begitu familiar, saya pun baru mengetahui letak persisinya kepulauan ini pada tahun 2013. Naif, Sebelumnya saya justru baru mengetahui kepulauan surga ini lewat kiprah John Refra atau yang akrab disapa John Kei seorang preman kelas kakap yang kini mendekam di Nusa Kambangan.

Kepulauan Kei memang menyingkap banyak keindahan alami yang masih belum banyak terjamah wisatawan. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah pulau Nuhuta. Inilah salah satu pulau paling Indah di antara gugusan kepulaun Kei Maluku Tenggara.


Pulau Nuhuta terletak di bagian tenggara kepulauan Kei. Pulau ini berjarak sekitar 1 jam perjalanan speedboat dari Pelabuhan Debut Maluku Tenggara. Jika ditempuh menggunakan kapal motor aka jauh lebih lama lagi sekitar 3-4 jam. namun tidak usah khawatir, sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pemandangan gugusan pulau-pulau kei kecil, Ngurtavur (pasir timbul) serta diiringi lumba-lumba yang timbul tenggelam seakan mengawal jalannya kapal.


Pulau nuhuta berasal dari bahasa kei yang jika diartikan berarti pulau kelapa (Nuhu: Pulau, Ta: Kelapa). Pulau ini termasuk dalam petuanan adat Tanimbar Kei dan merupakan kebun kelapa bagi masyarakatnya. Pulau ini tidak berpenduduk dan hanya dibuka 3-4 kali setahun bersamaan dengan musim panen kelapa dan musim panen telur ikan terbang.

Eksotisme pulau Nuhuta
                Pulau Nuhuta merupakan pulau berpasir putih yang cukup halus. Perairan diwaktu musim timur sangat tenang dan teduh. Namun ketika musim barat, deburan ombak yang menerjang pasir putihnya juga cukup menawan. Saking indahnya pulau ini, konon putra mendiang Soeharto (Tommy Suharto) pernah sudah mengakavling pulau ini untuk dijadikan pulau pribadi.


                Pada saat musim angin timur, pulau ini menjadi persinggahan masyarakat untuk memanen buah kelapa dan para pelaut bugis yang mencari ikan terbang.


                Pulau ini di dominasi vegetasi buah kelapa. Banyak terdapat kelapa “kenari” di pulau ini. Kelapa kenari merupakan kelapa dengan rasa air yang menyegarkan (sensasi sprite) dan daging buah yang kenyal.

Orang-orang islam yang menghilang di Pulau Nuhuta



Selain sebagai pulau kelapa, pulau ini juga dikenal sebagai pulau muslim. Penduduk Tanimbar Kei secara turun temurun percaya bahwa pada dahulu kala ada rombongan orang islam yang terdampar di pulau ini dan kemudian menghilang. Mereka percaya, rombongan tersebut kemudian menjelma menjadi tikus dan biawak yang kemudian menghuni pulau nuhuta hingga kini. Oleh karenanya membunuh hewan-hewan tersebut di pulau ini adalah sesuatu yang sangat diharamkan.

Sebagai “pulau muslim”, penduduk Tanimbar Kei yang yang umumnya masih beragama Hindhu sangat menghormati keberadaan pulau ini. Mereka memperlakukan pulau ini layaknya sebuah daerah yang berpenghuni orang-orang Islam. kepercayaan di masyarakat menyebutkan berbagai pantangan untuk dilakukan di pulau ini. Diantaranya adalah membawa babi, membawa mayat, melakukan hubungan suami istri dan melakukan aktivitas pekerjaan di waktu sholat.

Ramadhan di Pulau Nuhuta

                Ramadhan tahun lalu (2015) saya sempat menginap di pulau ini dikarenakan tidak memungkinkan untuk melajutkan perjalanan ditengah gelombang yang masih besar. Pada bulan Ramadhan masyarakat tanimbar kei percaya bahwa para penghuni pulau ini juga berpuasa. Beberapa diantara mereka mengatakan bahwa menjelang buka puasa biasanya tercium bau harum masakan, sedangkan beberapa yang lainnya mengaku mendengar suara adzan dan suara orang-orang sedang mengaji. Semakin penasaran saja saya pulau ini.

                Menginap di di pesisir pulau nuhuta, membuat saya sangat merasa kedinginan. Apalagi kami hanya tidur di pondok yang yang ditutupi daun kelapa. Hingga hampir tengah malam mata ini enggan terpejam. Sekitar jam 4, Pak Kores Rahanmitu (Kades sekaligus tokoh adat tanimbar kei) membangunkan saya untuk makan sahur. Selepas makan sahur, ditemani pak kepala desa dan beberapa warga kami ngobrol-ngobrol tentang pulau ini. Dan benar saja, sekitar jam 4.30 WIT sayup-sayup saya mendengar suara adzan dari kejauhan.

Saya semakin merinding ditengah angin pesisir yang memang sudah dingin. Warga mencoba menenangkan saya yang mulai ketakutan, mereka mengatakan bahwa hal itu sudah wajar, apalagi bagi orang yang pertama kali ke pulau ini. Istilahnya “perkenalan”. Suasana waktu itu begitu hening, warga menyampaikan bahwa pulau ini akan tetap hening sampai adzan dan aktifitas sholat selesai. Dan benar saja sekitar pukul 5.30 secara serentak burung-burung bersahutan.  “Nah itu mas, mereka sudah selesai sholat, kami sekarang sudah dapat bekerja”.

Keadaan hening di pulau nuhuta dipercaya hanya ada ketika waktu sholat. Pada waktu-waktu sholat masyarakat dilarang beraktivitas. Apabila tetap beraktivitas biasanya alat yang mereka gunakan akan rusak, bahkan golok pun akan menjadi tumpul.

Berwisata Ke Pulau Nuhuta

Meskipun pulau ini menyimpan berbagai pesona, sayangnya pulau hanya dibuka pada saat-saat tertentu. sebagai wisatawan yang baik hendaknya kita menghormati tradisi/peraturan setempat. bagi anda yang hendak singgah/berwisata di pulau ini hendaknya terlebih dahulu berkomunikasi dengan aparat desa/tokoh adat tanimbar kei dikarenakan status pulau ini yang masuk dalam petuanan adat. secara adat pulau ini disasi (ditutup) dan memang hanya dibuka pada saat-saat tertentu saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar