Menjelang Wisuda periode November, di kampus mulai ngetren istilah
Pendadaran. Istilah yang sampe saat ini masih belum gue pahami darimana
asal-usul dan apa hubungannya antara dadar dan sidang skripsi. Menurut analisis
sederhana gue, pendadaran mungkin merupakan proses memasak mahasiswa agar
ilmunya bias bener-bener mateng sehingga
layak untuk disajikan atau disantap oleh dunia pasca kampus. hal ini mungkin
untuk menghindari terciptanya mahasiswa setengah mateng apabila proses sidang tersebut
dinamakan ceplok. #apasih
Oke lanjut, ceritanya pasca proses
pendadaran, singkat kata mahasiswa akan dinyatakan lulus yang kemudian akan
disajikan ke dunia luar kampus melalui proses pemindahan tali di topi toga yang
dinamakan wisuda. Tali ini katanya melambangkan tali pembatas buku.. dan pemindahan
tali ini menandai pembukaan lembaran baru dalam kehidupan (yang ini bener).
Bagi mereka yang sudah lulus, wisuda
merupakan gerbang sangat indah.. namun setelah dimasuki katanya penuh dengan
kegalauan.. ada yang galau mau kerja dimana karena banyaknya tawaran, Beasiswa
S2 dari sana-sini dan mau nikah kapan dengan kekasih yang sudah menanti. namun
ada juga yang sebaliknya, galau karena gak ada yang buka lowongan, lamaran Beasiswa
ditolak, kekasih pun masih tak tahu dimana berada. Intinya semuanya sama-sama
galau.
Dari cerita dan pengalaman
kakak-kakak angkatan dan juga teman-teman yang udah lulus duluan, gue setuju
dengan sam @skripsit (guru besar mahasiswa galau) bahwa selain keluarga
Berencana (KB) versi BKKBN, kita juga perlu menggiatkan KB versi mahasiswa yang
merupakan singkatan dari Kelulusan Berencana. Ya karena bagaimanapun lulus itu merupakan
perkara besar yang harus direncanakan sebagaimana juga hamil. #catet
Guna menghindari hal-hal buruk
akibat kelulusan dini tanpa rencana yang seringkali mengakibatkan kegalauan
yang yang tidak diinginkan mungkin beberapa tips ini bisa menjadi masukan:
1.
Tentukan target utama pasca
lulus apakah mau langsung kerja, lanjut
kuliah, termasuk juga nikah. Dengan menentukan dan memetakan target pasca lulus
kita mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan segalanya.
2.
Perinci target tersebut dan berikan alternative
pilihan lainya jika target utama tersebut gagal. Misalnya jika study lanjut
kita bisa merinci mau kuliah di prodi apa, dalam atau luar negri, beasiswa atau
non beasiswa, by research atau non-research dsb
3.
Tuliskan langkah-langkah untuk meraih
target tersebut. Penulisan langkah-langkah ini penting terutama untuk
memberikan gambaran tentang apa yang harus dipersiapkan untuk meraih target
tersebut. Misalnya setelah kita menentukan akan lanjut Kuliah S2 di Luar negri maka
kita bisa menuliskan daftar kegiatan atau target yang harus dilalui, misalnya
memperispkan TOEFEL > 550, menyusun motivation
letter, proposal penelitian, termasuk juga mempersiapkan paspor, biaya dan
sebagainya
4.
Setelah mematangkan rencana, maka
langkah yang tidak boleh tertinggal adalah meilbatkan Tuhan. Karena bagaimanapun
Tuhan maha Kuasa atas segalanya. Berdo’alah agar Tuhan menguatkan tekad dan
membimbing kita untuk mewujudkan rencana-rencana tersebut.
Oke, mungkin sekian nasihat #sokbijak dari gue..
mohon maaf jika banyak kekuarangan, karena gue sendiripun masih belum lulus.. haha..
selamat merancang masa depan.. Hindari kelulusan dini tanpa rencana.. biar setelah wisuda gak ada lagi peryataan “Gue
Bingung mau ngapain?” :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar