Minggu, 29 September 2013

HINDARI KELULUSAN DINI TANPA RENCANA

Menjelang Wisuda periode November, di kampus mulai ngetren istilah Pendadaran. Istilah yang sampe saat ini masih belum gue pahami darimana asal-usul dan apa hubungannya antara dadar dan sidang skripsi. Menurut analisis sederhana gue, pendadaran mungkin merupakan proses memasak mahasiswa agar ilmunya bias bener-bener mateng  sehingga layak untuk disajikan atau disantap oleh dunia pasca kampus. hal ini mungkin untuk menghindari terciptanya mahasiswa setengah mateng apabila proses sidang tersebut dinamakan ceplok. #apasih
            Oke lanjut, ceritanya pasca proses pendadaran, singkat kata mahasiswa akan dinyatakan lulus yang kemudian akan disajikan ke dunia luar kampus melalui proses pemindahan tali di topi toga yang dinamakan wisuda. Tali ini katanya melambangkan tali pembatas buku.. dan pemindahan tali ini menandai pembukaan lembaran baru dalam kehidupan (yang ini bener).
            Bagi mereka yang sudah lulus, wisuda merupakan gerbang sangat indah.. namun setelah dimasuki katanya penuh dengan kegalauan.. ada yang galau mau kerja dimana karena banyaknya tawaran, Beasiswa S2 dari sana-sini dan mau nikah kapan dengan kekasih yang sudah menanti. namun ada juga yang sebaliknya, galau karena gak ada yang buka lowongan, lamaran Beasiswa ditolak, kekasih pun masih tak tahu dimana berada. Intinya semuanya sama-sama galau.
            Dari cerita dan pengalaman kakak-kakak angkatan dan juga teman-teman yang udah lulus duluan, gue setuju dengan sam @skripsit (guru besar mahasiswa galau) bahwa selain keluarga Berencana (KB) versi BKKBN, kita juga perlu menggiatkan KB versi mahasiswa yang merupakan singkatan dari Kelulusan Berencana. Ya karena bagaimanapun lulus itu merupakan perkara besar yang harus direncanakan sebagaimana juga hamil. #catet
            Guna menghindari hal-hal buruk akibat kelulusan dini tanpa rencana yang seringkali mengakibatkan kegalauan yang yang tidak diinginkan mungkin beberapa tips ini bisa menjadi masukan:
1.      Tentukan target utama pasca lulus  apakah mau langsung kerja, lanjut kuliah, termasuk juga nikah. Dengan menentukan dan memetakan target pasca lulus kita mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan segalanya.
2.      Perinci target tersebut dan berikan alternative pilihan lainya jika target utama tersebut gagal. Misalnya jika study lanjut kita bisa merinci mau kuliah di prodi apa, dalam atau luar negri, beasiswa atau non beasiswa, by research atau non-research dsb
3.      Tuliskan langkah-langkah untuk meraih target tersebut. Penulisan langkah-langkah ini penting terutama untuk memberikan gambaran tentang apa yang harus dipersiapkan untuk meraih target tersebut. Misalnya setelah kita menentukan akan lanjut Kuliah S2 di Luar negri maka kita bisa menuliskan daftar kegiatan atau target yang harus dilalui, misalnya memperispkan TOEFEL > 550, menyusun motivation letter, proposal penelitian, termasuk juga mempersiapkan paspor, biaya dan sebagainya
4.      Setelah mematangkan rencana, maka langkah yang tidak boleh tertinggal adalah meilbatkan Tuhan. Karena bagaimanapun Tuhan maha Kuasa atas segalanya. Berdo’alah agar Tuhan menguatkan tekad dan membimbing kita untuk mewujudkan rencana-rencana tersebut.
Oke, mungkin sekian nasihat #sokbijak dari gue.. mohon maaf jika banyak kekuarangan, karena gue sendiripun masih belum lulus.. haha.. selamat merancang masa depan.. Hindari kelulusan dini tanpa rencana..  biar setelah wisuda gak ada lagi peryataan “Gue Bingung mau ngapain?” :D

Jumat, 27 September 2013

Habibie dan orang-orang "terbuang" negeri ini (Bagian 1)


“Cita-citaku, uu uu, ingin jadi profesor
Bikin pesawat terbang, seperti Pak Habibie”

Anak-anak SD generasi sekarang mungkin sudah pernah lagi mendengar lagu itu, bahkan mungkin sudah tak tahu lagi siapa Prof.Dr. Ing.H Bacharudin Jusuf Habibie ilmuan Indonesia  penerima Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Zaman saya kecil sekitar tahun 1996-1997 nama habibie begitu booming apalagi pasca kesuksesan penerbangan perdana pesawat N 250 dengan teknologi tercanggih di kelasnya. Foto-foto habibie dengan latar belakang pesawat N-250 dan ilmuan IPTN (PT.DI) segera menghiasi koran, majalah, hingga buku-buku pelajaran. Tak ketinggalan anak-anak kecil seumuran saya yang waktu masih TK bersukaria menyayikan lagu cita-citaku yang sangat mengelu-elukan pak habibie.. Untuk saat itu kita bisa merasa bangga menjadi bagian dari Bangsa Indonesia..
Alkisah, beberapa saat setelah kesuksesan penerbangan perdana N-250 Indonesia dilanda krisis ekonomi.. inilah awal kejayaan IPTN mulai meredup.. saya yang waktu berumur 6 tahunan masih tak paham dengan kata-kata krismon yang menghiasi hampir sebagian besar pembicaraan. Ayah saya mengeluhkan harga rokok dan bensin yang melonjak hampir dua kali lipat, sedangkan ibu saya mengeluhkan harga minyak goreng dan sembako yang semakin meroket. Di pasar, di forum pengajian, bahkan acara perpisahan sekolah tak lepas dari kritikan masyarakat terhadap pemerintah yang dinilai tak becus mengelola perekonomian. Dalam kondisi sekarat akibat ekonomi yang kian compang-camping IMF datang membawa sedikit harapan “Pinjaman dana” untuk menyelamatkan Negara. Namun Indonesia harus membayar begitu mahal untuk hanya sekedar menerima pinjaman. Diantaranya adalah penghentian subsidi untuk proyek yang dibilang mercusuar seperti IPTN. Singkat kata IPTN, Industri kebanggan Indonesia dimatikan secara sistematis karena dinilai mengahmbur-hamburkan dana. Namun anehnya Indonesia justru dipersilahkan untuk membantu perusahaan-perusahaan swasata dengan membayarkan utangnya secara Cuma-Cuma..
Satu paket dengan krisis ekonomi, krisis politik segera melanda Indonesia. Masyarakat semakin tidak puas dengan kinerja pemerintah Soeharto dan menuntut mundur secepatnya. Reformasi akhirnya menghantarkan Habibie menjadi Presiden Transisi. Dengan cekatan Habibie merestrukturisasi ekonomi Indonesia hingga dapat menaikan kembali kurs Rupiah dan membalik neraca pertumbuhan ekonomi yang negative menjadi positif. Di sisi politik Habibie berhasil merancang pemerintahan yang lebih demokratis. Di masanya pula lahir produk hukum tentang Otonomi daerah, HAM, Pencegahan korupsi, dan pembentukan serta pencabutan TAP MPR Lainnya.
Ibarat nila setitik rusak susu sebalangga, keputusan Habibie menyelenggarakan referendum Timor-timur justru menjadi boomerang yang berakibat pada ditolaknya Laporan pertanggungjawaban presiden oleh MPR. Singkat kata habibie tidak direstui lagi untuk memperpanjang jabatan presiden.. habibie tersingkir..
Pasca scenario mematikan IPTN, dan penolakan dirinya untuk kembali menjadi presiden, dalam usia senjanya beliau memilih untuk lebih banyak tinggal  di Jerman.. Negeri yang membesarkan namanya dan memberi status kewarganegaraan kehormatan..
Namun beruntung, Idealisme dan impian beliau tak pernah padam, pasca kesedihan ditinggal istri tercintanya Habibie bersama Ilham Habibie anaknya membentuk PT Ragio Aviasi Indonesia untuk kembali membangkitkan kejayaan Industri Dirgantara nusantara. Meskipun tidak lagi mendapat dukungan pemerintah Habibie terus optimis menggalang dukungan dari para pengusaha industri penerbangan.
Perjuangan tak kenal lelahnya meski sudah menginjak usia senja, akhirnya beliau berhasil meyakinkan Presiden Direktur Sriwijaya Air untuk mengembangkan pesawat R-80 yang merupakan kelanjutan dari proyek N-250. Pihak Sriwijaya air melalui NAM Air pun sudah berkomitmen melakukan pembelian 100 unit pesawat R-80 yang insya Allah mulai didatangkan secara berahap pada tahun 2018.
Selamat Berjaya kembali industri dirgantara nusantara.. doa kami para putra bangsa, untukmu

Kamis, 26 September 2013

Agar Skripsi Segera Selesai..


Assalamu’alaikum…
Huft, lama sekali ternyata gw gak mengunjungi blog ini.. udah sekitar 7 bulanan.. ibaratnya kalau orang hamil kata orang jawa udah harus dibikinin selamatan, dibikinin ketupat sama mandi kembang dari 7 sumber mata air..
Banyak banget hal yang gue alamin selama 7 bulan ini, mulai dari bekerja part time di yayasan milik orang Jerman, pindah2 kost, “nyantri”, KKN, sama yang paling bikin pusing “SKRIPSI”.. OK dari sekian topic tersebut, kali ini gue mau nulis tentang skripsi.. karena kebetulan topic tersebut terdiri dari 7 huruf S.K.R.I.P.S.I dan kebetulan juga sudah lebih dari 7 bulan skripsi gue belum kelar-kelar..


Bagi yang belum tahu, atau pengin tahu, sampe saat ini gue masih berjuang nyelesein skripsi dengan tema PARIWISATA, padahal kalo boleh jujur pariwisata adalah tema yang paling tidak gue sukai selama kuliah di F.Geografi. salah satunya karena dulu ada doktrin dari ustad gue (gue dulu pernah nyantri saat SMA) yang menyebutkan bahwa banyak sekali event-event wisata di Indonesia yang gak sesuai dengan nilai-nilai islam karena bersinggungan dengan hal2 syirik dan maksiat. hal ini didukung pula oleh pernyataan dosen gue waktu KKL 1 bahwa tema pariwisata seringkali satu paket dengan apa yang dinamakan 3S (Sun, Sand, Sex) namun apadaya.. terkadang apa yang kita benci justru menjadi hal yang gak bisa lepas dari kehidupan kita..  alhasil karena beberapa banyak hal, akhirnya gue malah mengambil tema yang paling gw hindari “pariwasata’. Ibarat nasi sudah menjadi bubur ya  sudah dinikmati saja..
Dalam perjuangan skripsi gue yang gak kelar2, terkadang gue menyesal mengapa mengambil tema pariwisata.. padahal gak ada yang nyuruh gue, bahkan dosen pembimbing juga gak secara spesifik ngarahin gue untuk ngambil tema ini.. kalau boleh menyesal mungkin ini karena kurang persiapan dari awal.. hingga pada saatnya harus segera mengumpulkan proposal, karena otak gue yang saat itu mungkin udah mentok, padahal beberapa hari lagi harus sidang kompre.. akhirnya gue ngambil tema pariwisata dengan argumen bahwa skripsi gue harus di jogja (agar bisa sambil memperbaiki matakuliah yang nilainya jelek) dan jogja merupakan destinasi wisata unggulan sehingga akhirnya gue milih tema tentang pariwisata..
Bagi sebagian mahasiswa yang lain, dosen seringkali mungkin dianggap memperumit mahasiswa.. pada kasus gue malah kebalikan.. dosen penginnya simpel-simpel saja, gak usah rumit-rumit sehingga harapannya skripsi gue bisa segera selesai.. namun karena entah pengaruh apa gue berpendapat bahwa skripsi sebagai proyek akhir mahasiswa gak boleh ecek-ecek, harus spektakuler dan bila perlu yang lain harus bilang WOOW.. akhirnya  gue malah memperumit skripsi gue sendiri.. dan akhirnya sekarang gue baru sadar, bahwa pendapat dosen itu yang lebih benar.. karena bagaimanapun pak dosen sudah banyak makan asam garam.. sudah membimbing puluhan bahkan ratusan mahasiswa.. sedangkan kita.. membimbing diri sediri saja belum karuan..
Oke next, dari beberapa perjalanan skripsi gue selama ini, ada 7 hal yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan bagi adek2 atau temen2 yang lagi nyusun skripsi:
1.       Hendaknya dari awal kuliah kita fokus pada apa yang hendak kita tekuni.. karena dimana-dimana tema skripsi itu ya cuma satu..
dengan menetapkan konsentrasi minat dari awal maka akan memudahkan kita dalam menentukan tema yang akan kita angkat dalam tugas akhir/skripsi, tahu buku-buku apa yang harus dibaca, dan siapa dosen yang akan dijadikan pembimbing.. sehingga pada saatnya kita nyusun proposal penelitian udah gak ada pertanyaan lagi “tema apa ya yang akan gue ambil?” oleh karenanya setidaknya pada semester 3 atau setelat-telatnya semester 4 seharusnya kita sudah menemukan bidang yang akan kita tekuni.. bolehlah semester 1 dan 2 merupakan fase penjajakan.. disini kita bisa memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dengan dosen pembimbing akademik, kakak-kakak angkatan, laboran, petugas perpus atau entah siapa yang bisa memberikan masukan.. dengan menetapkan dan memantapkan minat study dari awal disaat tiba waktunya menyusun skripsi insya Allah sudah gak ada lagi galau milih tema, galau milih judul, dan galau milih dosen pembimbing.. ya ibarat kamera, agar hasilnya bagus, skripsi itu harus fokus..

2.       Pada saatnya nyusun skripsi hindari godaan-godaan menyesatkan..
Godaan utama dari menyusun skripsi adalah “males”.. males nulis, males ke perpus, males nyari responden dsb.. rasa males ini sangat dipengaruhi banyak hal.. ada yang terbawa santai karena udah gak ada lagi kuliah, rasa sebentar lagi mau lulus, merasa bebas dsb yang akhirnya malah terlena hingga lupa kalau kita masih harus nyelesein skripsi..
selain faktor  males dari dalam diri sendiri yang berasal dari diri sendiri, adapula pengaruh teman yang ngajakin santai-santai, lulus ntar-entaran.. atau mungkin pacar yang kebetulan adik kelas yang minta lulusnya bareng.. untuk kasus ini kita harus bijak, kita  gak boleh terpengaruh untuk lulus entar-entaran, namun kita juga gak bisa mengorbankan hubungan pertemanan.. teman itu penting, karena sumpah ngerjain skripsi sendirian itu berat.. kita butuh motivasi..
setidaknya kalau kita gak bisa menemukan teman yang ngajak kita segera lulus, maka jadilah orang yang ngajak mereka untuk cepet-cepet lulus.. intinya dekat-dekatlah dengan mereka yang semangat untuk segera lulus.. sebisa mungkin luluslah berjamaah, pahalanya 27 derajat..!!! dan kalau bisa jamaahnya di kloter pertama ya :D

3.       Skripsi gak usah ribet-ribet, karena bagaiamanapun skripsi yang keren itu yang selesai..
Ungkapan diatas mungkin sering kita dengar, gak usah ribet-ribet, ini Cuma skripsi men, 4-6 SKS doang.. jangan sampai yang Cuma 4-6 SKS ini mengorbankan 140-an SKS yang lain hingga kita gak lulus-lulus dan tua dikampus.. idealis itu penting, tapi realistis juga perlu dipertimbangkan.. namun bukan berarti yang simpel itu gak berkualitas.., dengan mengambil tema yang simpel justru mungkin kita bisa mendalam, efisien waktu, efisien tenaga, efisein biaya dan yang pasti peluang selesainya mungkin lebih besar (dengan syarat gak males2-an lho ya).. ingat pernyataan “jangan mempersulit diri sendiri”.. ini skripsi.., bukan tesis atau desertasi. Apalah artinya skripsi keren kalau gak selesai-selesai.. #ups

4.       Rajin-rajinlah konsultasi
Yups, konsultasi.. konsultasikanlah setiap perkembangan atau kendala kepada dosen pembimbing..  jangan keseringen ngilang (kayak gue).. saat skripsi itu ada dosen pembimbing yang emang ditugasin untuk membimbing mahasiswanya agar skripsinya lancar.. sayang kalau gak dimanfaatin.., sayang kalau Cuma diisuruh tanda tangan doang.. semakin sering konsultasi semakin banyak masukan dan semakin punya semangat untuk segera lulus.. gimana gak pengin segera lulus wong ditanyain terus “ kapan mau lulus?” arrgt

5.       Rajin-rajinlah ke perpus
Kenapa harus ke perpus? Ya karena perpus itu tempatnya ilmu, banyak referensi yang kalian butuhkan agar skripsi bisa cepat kelar.. disitu dapat kalian jumpai juga orang2 yang satu nasib (sama2 lagi ngerjain tugas akhir, skripsi, thesis).. meskipun gak sedikit pula yang cuma online Facebook atau kaskus. Oleh karenanya walaupun perpus sumber ilmu pintar2lah memilih tempat.. masuklah ruang referensi, koleksi karya ilmiah, ruang skripsi/thesis/desertasi dan apalah yang bisa menunjang kalian buat nyari materi tentang skripsi.. jangan karena koneksi bagus malah ikutan online atau nge-game.. sniper elite, call of duty, point blank maupun plants vs zombie itu tidak lebih seru daripada game menaklukan skripsi.. :D

6.       Mintalah dukungan dan do’a orang tua
Selain dukungan teman atau pacar #eh, dukungan dan do’a orang tua itu sangat penting dan mustajab.. mohonlah do’a kepada mereka terutama kepada ibu agar skripsi bisa berjalan mulus.. dan bisa segera lulus.. walaupun tanpa dimintapun sebenernya mereka juga pasti mendoakan kita.. agar semangat, coba bayangkanlah mereka sedang berfoto bersama  disaat kita memakai toga saat wisuda.. #ea

7.       Berdoa dan bertawakkal kepada Allah
Sebagai pamungkas, berdoalah dan bertawakallah kepada Allah yang maha kuasa.. ingat ungkapan “berdo’a tanpa berusaha itu bohong, dan berusaha tanpa berdo’a itu sombong” jadi semuanya harus berjalan.. ya berdoa ya berusaha.. dan yakinlah “Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir”

Oke mungkin sekian beberapa pengalaman dan masukan dari gue.. Mohon ma’af jika banyak menyinggung.. hehe.. :D semoga kesuksesan menyertai kalian.. skripsi segera selesai, segera lulus, dan selamat menggapai cita-cita :D