Senin, 10 Oktober 2011

Pahitnya Ketidaktahuan


Malam ini, ku termenung..  memoriku kembali ke masa 2 tahun yang lalu.., bersama file foto ospek yang tersimpan di drive E kembali mengingatkanku akan harapan, tekad dan janji yang pernah kugereskan.
Betapa menyesalnya diriku, 2 tahun berlalu tanpa prestasi yang berarti, tanpa hasil yang bisa dibanggakan, ya semuanya berjalan dengan sangat staganan bahkan cenderung mengecewakan. IPK yang tak bergerak dari kisaran 3,0sekian, amanah organisasi yang banyak terabaikan, finansial yang masih belum mampu lepas dari ketergantungan.. dan seabreg kekurangan yang menunggu dibenahi, ditata dan dikelola kembali.
Kulihat foto itu, betapa optimisnya diriku kala itu, betapa besar harapanku untuk kembali meraih sukses seperti masa lalu, menjadi juara kelas tiap semester, menjajdi lulusan terbaik di tiap jenjang dari SD sampai SMA.
Hidup memang selalu berputar, ku menyesali betapa sombong dan angkuhnya diriku waktu itu, betapa ku tak memperdulikan teman-teman yang datang untuk sekedar menanyakan pelajaran yang beru diajarkan, tuk hanya memberi tahu bagaimana cara mereka mengerjakan soal, tuk hanya mendengar perminntaan bantuan mereka tuk hanya sedikit peduli akan ketidak mampuan mereka.
Ku waktu itu lupa bahwa diatas langit masih ada langit, diatas bintang yang bersinar terdapat bintang lain yang jauh lebih besar dan lebih terang. Ku termanja akan kepercaya dirian yang over, ku terbelenggu akan angan bahwa semuanya akan berjalan sesuai rencana.
Dan kini ku mengerti betapa pahitnya ketidak tahuan itu, betapa sedihnya mendapat nilai terburuk, betapa pedihnya harus mengulang matakuliah yang orang lain menganggap bisa saja dan dapat dilalui dengan mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar