|
(suasana senja dari atap perpus) |
Akhir-akhir ini saya banyak menghabisakan waktu di perpustakaan UGM, sekedar baca-baca buku untuk menambah khasanah pengetahuan terutama untuk skripsi, mengerjakan tugas, online, atau hanya sekedar melepas penat di atap perpus.. Selama di Jogja ada 3 tempat yang biasa kujadikan pelarian untuk mengusir lelahnya permasalahan hidup, Masjid Gede (
Royal Mosque), Masjid Kampus, dan terakhir di Atap Perpustakaan UGM. di tempat itulah ku biasa merenung dan menenangkan diri, entah mengapa hati ini merasa begitu tentram ketika berada di 3 tempat itu..
sore ini selepas kuliah pengganti ku putuskan untuk menghabisakan waktu di perpus pusat UGM, tepatnya di atap perpus yang menjadi tempat favoritku.. selepas mengembalikan beberapa buku yang kupinjam seminggu yang lalu, segera saja ku menuju lift yang mengantarkanku ke lantai 5 gedung perpus pusat, dilanjutkan beberapa langkah melewati puluhan anak tangga untuk mencapai lantai 6 dan atap perpustakaan. seperti biasa sore itu suasana di atap terlihat sepi (mungkin belum banyak yang tahu tempat ini) hanya terlihat 3 orang sedang asyik bercanda sambil menikmati pemandangan dari atas sisi utara gedung Graha Sabha. aku tak peduli, langsung saja ku ambil tempat favoritku di pojok barat daya atap perpus sambil membaca buku yang ku persiapkan dari kost.. tempat ini memang indah. dari sini kita dapat melihat kebersahajaan kota
Yogyakarta yang tidak terlalu banyak gedung-gedung menjulang tinggi,
megahnya kampus UGM, dan ramainya suasana sore di halaman Graha Sabha..
di tempat ini pula tersaji hamparan awan yang kian memerah, dipadu
burung-burung dan pesawat yang melintas dengan anggunnya..
Dari kejauhan ku lihat ada kesibukan yang tidak biasa di gedung Graha Sabha, beberpa orang sedang sibuk menata ratusan kursi sambil sesekali ada yang naik turun membawa berbagai perlengkapan.., ya akhirnya ku baru sadar bahwa besok ada Wisuda. segera saja ku lupakan buku yang sedang aku baca, merenungkan harus berapa lama lagi kah aku menunggu untuk duduk di salah satu kursi itu, membayangkan orang tua dan keluarga datang dengan bangganya melihatku mengenakan toga, juga mungkin ada "ehhm" yang membawa beberapa tangkai mawar, sambil menyunggingkan senyum manisnya.. menjadi tak sabar rasanya untuk segera merasakan moment itu.. ya Rabb segerakanlah waktu itu datang untuk ku.. seiring lamunanku, terdengar adzan menggema dari berbagai sudut kota, menyadarkanku bahwa asa bukan untuk direnungkan atau dilamunkan namun harus segera diukir dengan segenap perjuangan..
|
(pemandangan malam sekitar kampus) |
|
(narsis sebentar) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar